Konsep risiko
Konsep risiko adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman;
suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya danmitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul
oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen
risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan
menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Pengertian Risiko
Secara umum risiko dapat diartikan sebagai
suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat
kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat
memberikan keuntungan yang sangat besar sedangkan kalaupun rugi hanya kecil
sekali? Misalnya membeli loterei. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang
sangat besar tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli loterei
relatif kecil.Apakah ini juga tergolong Risiko? jawabannya adalah hal ini juga
tergolong risiko. Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu
dianggap risiko.
Kategori Risiko
Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
1.
risiko spekulatif, dan
2.
risiko murni.
Risiko spekulatif
Risiko
spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan
keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.
Risiko murni
Risiko
murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau
tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan.
Jenis – jenis Resiko :
Secara garis besar risiko dapat digolongkan menjadi dua macam,
yaitu berdasarkan sumber dan sifatnya. Berikut ini akan diuraikan secara
lengkap tentang kedua penggolongan tersebut:
1. Resiko menurut sumber / penyebab timbulnya, yaitu :
·
Resiko Intern, resiko yang berasal dari dalam,
seperti kebakaran yang berasal dari rumah si tertanggung sendiri.
·
Resiko Ekstren yaitu risiko yang berasal dari luar , seperti
risiko kebakaran dari rembetan rumah yang bersebelahan, bencana alam,
pencurian, perampokan dan sebagainya
2. Risiko berdasarkan Sifatnya
Risiko berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi 3, yaitu
risiko spekulatif, risiko murni, dan risiko fudendemental. Berikut ada
penjelasannya:
·
Risiko Spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat
memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian.Resiko yang sengaja
ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak
tertentu.Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dsb.
·
Risiko Murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat
merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah
satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderiat kebakaran,maka
perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak
terjadi kebakaran. Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan
menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan
maksud-maksud tertentu.
·
Resiko Fundamental adalah resiko yang penyebabnya tidak
dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak.Misal:
banjir, angin topan, dan sebagainya.
Bagaimana konsep
risiko pedagang pakaian ?
Sebagai pemula seorang yang ingin melakukan usaha atau berdagang
tak lepas dari pemikiran risiko. Si pengusaha atau si pedagang mungkin
mempunyai sudut pandang bahwa hal yang akan dia jalani akan mengalami berbagai
risiko. Menurut saya setiap pekerjaan yang kita lakukan atau yang kita hadapi
apapun itu, pasti memiliki risiko. Tentunya sebagai seorang yang ingin
melakukan usaha atau berdagang kita berpikir kritis dalam menghadapi segala
situasi yang akan dihadapi nantinya, namun ada baiknya jika kita mampu
menerapkan konsep bagaimana kita mampu berpikir bahwa ,bagaimana kita harus
bisa bukan bagaimana jika kita gagal, konsep ini sedikit membantu kita untuk
lebih yakin dalam menjalankan sesuatunya. Yang menyebabkan terjadinya resiko diantara lain yaitu
kurangnya pengetahuan atau keterbatasan informasi yang tersedia yang diperlukan
untuk menyusun rencana dan kurangnya persiapan untuk memulai suatu usaha atau
pekerjaan. Apabila kurangnya informasi dan kurangnya kesiapan dapat menyebabkan
kemungkinan terjadinya resiko yang lebih berat yang tidak diinginkan. Oleh
karena itu, diperlukan persiapan yang matang yaitu :
1. Persiapan pengetahuan
Tentunya kita harus
meimilki pengetahuan tentang usaha yang akan kita lakukan, bagaimana cara
pengelolaannya dan pemasarannya, misal pedagang pakaian harus bisa menentukan
bahan dan kualitas barang yang akan dia jual, dan bagaimana dia harus bisa
mencari produsen yang benar bagus untuk kebutuhan usahanya, dan juga dia harus
mengerti permintaan, kebutuhan dan selera konsumen atau dia mengikuti
perkembangan fashion yang sedang trend tentunya ini akan menjadi lebih baik
jika kita bisa paham selera fashion yang sedang berkembang.
2. Persiapan Lokasi
Sebagai pedagang
pakaian tentu kita harus mempersiapkan lokasi srategis dan baik untuk
memasarkan atau mempromosikan dagangan kita. Pemilihan lokasi yang startegis
akan sangat berpengaruh pada tingkat penjualan kita.
3. Persiapan Pemasaran
Dalam memasarkan produk
yang akan kita jual, kita pun harus pandai dalam melakukan penawaran pada calon
konsumen. Lalu kita pun harus memiliki sasaran kepada siapa barang yang akan
kita tawarkan, agar nantinya penjualan kita pun mencapai output yang maksimal
jika barang yang kita tawarkan tepat sesuai sasaran.
4. Persiapan Modal
Modal adalah hal yang
penting untuk kita jika ingin melakukan sebuah usaha, tentunya dengan cukup
modal meminimalkan kita dalam menghadapi risiko yang akan membuat kita gulung
tikar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar